Text
Mereka yang Berjasa bagi Dunia #10: Martin Luther King; Pemimpin Besar Amerika yang Berjuang Tanpa Kekerasan dan Terbunuh dalam Membela Hak-hak Kaum Kulit Hitam
Saat Martin Luther King terbunuh oleh seorang penembak gelap pada tanggal 4 April 1968, sangat banyak orang di dunia yang meneteskan air mata. Karena ia orang besar dan dicintai.rnKing adalah tokoh sentral dalam kampanye memperjuangkan hak-hak sipil bagi orang kulit hitam di Amerika Serikat antara tahun 1950-an hingga 1960-an. Ia selalu khawatir suatu hari akan mengalami kematian akibat kekerasan di tangan orang kulit putih yang membencinya. Di negara-negara bagian Amerika Serikat daerah selatan, kaum kulit hitam, yang telah dibebaskan dari perbudakan selama Perang Saudara, tetap tidak dapat bersekolah di sekolah yang sama dengan orang kulit putih, tidak dapat makan di restoran yang sama, bahkan tidak boleh menggunakan toilet yang sama.rnOrang-orang kulit putih bersikeras untuk tetap menjalankan cara tersebut, namun Martin Luther King juga bersikeras untuk mengubahnya dan ia tahu bahwa kebencian bukanlah cara yang tepat. Karena terpengaruh oleh tulisan-tulisan mengenai Gandhi, King memimpin para pengikutnya dalam suatu kampanye tanpa kekerasan yang dramatis. Pengikutnya banyak yang diserang dan dipukuli di jalan-jalan karena keyakinannya itu, bahkan ribuan yang dipenjara. Beberapa di antaranya tewas. Tetapi King mengajarkan mereka untuk tidak menyebarkan kebencian.rnKing tewas karena keyakinannya tersebut, tetapi kini orang kulit hitam Amerika memiliki kepercayaan diri. Dan karena masalah ras juga menjadi isu yang rawan di Inggris, Amerika, Afrika Selatan, dan negara-negara lain di dunia, ajaran Martin Luther King mengenai keadilan, perdamaian, dan kebebasan untuk semua orang menjadi lebih penting daripada sebelumnya.
No other version available