Text
Buku Tempo: Orang Kiri Indonesia #1: Njoto, Peniup Saksofon di Tengah Prahara
Ia berbeda dari orang komunis pada umumnya. Ia necis serta piawai bermain biola dan saksofon. Ia menikmati musik simfoni, menonton teater, dan menulis puisi yang tidak melulu pro-kontra". Ia menghapus The Old Man and the Sea - film yang diangkat dari novel Ernest Hemingway - dari daftar film Barat yang diharamkan Partai Komunis Indonesia (PKI). Ia menghayati Marxisme dan Leninisme, tetapi tidak menganggap yang "kapitalis" harus selalu dimusuhi.rnNjoto adalah sisi lain dari sejarah Gerakan 30 September 1965 (G30S). Kecuali buku-buku Orde Baru yang menyebut semua anggota PKI terlibat G30S, kebanyakan sejarawan tidak menemukan keterlibatan Njoto dalam aksi revolusioner itu.rnMenjelang prahara 1965 ia tidak lagi berada di lingkaran dalam ketua PKI D.N. Aidit: ia disingkirkan akibat terlalu dekat dengan Sukarno. Keretakan Njoto dengan Aidit dipercaya juga disebabkan oleh perselingkuhan Njoto dengan Rita, seorang perempuan Rusia yang disebut-sebut intel KGB.rnrnKisah tentang Njoto adalah satu cerita tentang "Orang kiri Indonesia" yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo pada 2007-2010. Menyingkap yang belum terungkap, buku ini mengetengahkan pemikiran, ketakutan, kekecewaan, pengkhianatan, juga kisah cinta dan perselingkuhan sejumlah komunis Indonesia."
No other version available